Kamis, 13 Mei 2010


Sebenernya ini lanjutan artikel sebelumnya.Bahasannya gak jauh-jauh dari knalpot.

2. Catalytic Converter

Bukan kali pertama di Indonesia pada motor Yamaha, sebelumnya sudah diterapkan pada motor jenis underbone 125 cc 2 tak compeletely built up (CBU) dari Malaysia yaitu 125Z. Motor ini sendiri dirilis tahun 2000 dengan mendatangkan Norick Abe,pembalap MotoGP papan atas saat itu, untuk melaunchingnya.

Pada prinsipnya sama saja. Knalpot dilengkapi dengan Catalytic Converter (System Two Way Catalyzed Muffler) sehingga gas buang memenuhi regulasi standar Euro 2.


Tipe Pipe Catalyst

Berfungsi membakar sisa gas buang yang melewati lubang membara. Efisiensinya tidak terlalu tinggi dan hambatan alirannya rendah. Tipe ini sebagai catalyst awal untuk mendukung catalyst utama.


Tipe monolith (honeycomb)

Model sarang tawon, berfungsi sebagai catalyst utama. Memiliki kemampuan menyaring lebih akurat lagi sehingga gas buang lebih baik lagi. Adapun efisiensinya paling tinggi sehingga suhu dan hambatan alirannyapun tinggi.

Kemudian,setelah dilakukan penambahan dua fitur di atas, yaitu AIS dan catalytic converter dilakukan pengujian pada unit King lama dan King baru.

Hasilnya cukup menakjubkan. Ini dia hasilnya.Ada juga perbandingan dengan King lama juga standar emisi euro 2.


So…selain itu,kurang fair bila tidak disimak opini King mania yang lebih memilih motor ini sebagai tunggangan harian. Bro satu ini merupakan salah satu member King Club Djakarta (KCDj),salah satu dari club/ komunitas pengguna RX King di tanah air yang diakui oleh pihak PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).

Menurutnya King baru ini lebih irit bahan bakar ketimbang Yamaha Scorpio dan Mio. Asalkan pemakaian normal konsumsi bahan bakar 1 liter bisa untuk menempuh jarak kurang lebih 40 km. Dalam kondisi mesin standar kecepatan 140 km/ jam mudah digapai. Namun, bukan berarti tidak ada kekurangannya karena mesin dianggapnya cepat panas, dikarenakan pada knalpot terlalu banyak saringannya.

Well, setelah dikonfirmasi ke pihak Yamaha panas mesin yang ditimbulkan adalah wajar dan masih bisa ditolerir sehingga tidak sampai over heating (panas yang berlebihan).

Buat pemilik RX King lama yang ingin motornya lebih ramah lingkungan,siapkan saja budget kurang lebih sejuta perak untuk mendapatkan peranti pereduksi emisi gas buang ini. Juga butuh dudukan baru,karena knalpot baru ini lebih berat ketimbang versi yang lama.

Semua informasi didapat dari pihak PT.Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).